Identifikasi Bahaya
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko di mana kita
melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses
Panduan Pertanyaan
Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan
-
Apakah ada sumber untuk
menimbulkan cedera/loss?
-
Target apa saja yang
terkena/ terpengaruh bahaya?
-
Bagaimana mekanisme cedera/
loss dapat timbul?
Sumber Bahaya
Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari:
-
Bahan/material
-
Alat/mesin
-
Proses
-
Lingkungan kerja
-
Metode kerja
-
Cara kerja
-
Produk
Teknik Identifikasi Bahaya
Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/tehnik tersebut :
-
Inspeksi
-
Pemantauan/survey
-
Audit
-
Kuesioner
-
Data statistic
Analisis dan Penilaian Resiko
Peluang (Probability)
Kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/ kerugian ketika
terpapar dengan suatu bahaya
Misal:
-
Peluang orang jatuh karena
melewati jalan licin
-
Peluang untuk tertusuk
jarum
-
Peluang tersengat listrik
-
Peluang supir
menabrak/tertabrak
Akibat (Consequences)
Tingkat keparahan/ kerugian yang mungkin terjadi dari suatu
kecelakaan/ loss akibat bahaya yang ada. Hal ini bisa terkait dengan manusia,
properti, lingkungan, dll
-
Fatality atau kematian
-
Cacat
-
Perawatan medis
-
P3K
Acuan Penilaian Risiko
Agar penilaian yang kita lakukan seobjektif mungkin maka
perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari suatu akitivitas :
-
Informasi tentang suatu
aktivitas (durasi, frekuensi, lokasi dan siapa yang melakukan)
-
Tindakan pengendalian
risiko yang telah ada
-
Peralatan/mesin yang
digunakan untuk melakukan aktivitas
-
Bahan yang dipakai serta
sifat-sifatnya (MSDS)
-
Data statistik
kecelakaan/penyakit akibat kerja (internal & eksterbal)
-
Hasil studi,
survey/pemantauan
-
Literatur
-
Benchmark pada industri
sejenis
-
Penilaian tenaga ahli, dll
Metode Analisis Resiko
a.
Kualitatif
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan cara
membandingkan terhadap suatu diskripsi/uraian dari parameter (peluang dan
akibat) yang digunakan. Umumnya metode matriks dipakai
b.
Semi kuantitatif
Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan analisa
kualitatif, perbedaannya pada metode ini uraian/deskripsi dari parameter yang
ada dinyatakan dengan nilai/skore tertentu
c.
Kuantitatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan nilai dari
masing-masing parameter yang didapat dari hasil analisa data yang representative.
Analisa terhadap nilai peluang atau
akibat dilakukan dengan beberapa metode seperti : analisa statistik, model
komputer, simulasi, fault tree analysis, dll
Penanganan Resiko
Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan apakah
risiko tersebut masih bisa diterima (acceptable risk) atau tidak (unacceptable
risk) oleh suatu organisasi
-
Apabila risiko tersebut
tidak bisa diterima maka organisasi harus menetapkan bagaimana risiko
tersebut ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling minimum/sekecil
mungkin
-
Bila risiko mudah dapat
diterima/tolerir maka organisasi perlu memastikan bahwa monitoring terus
dilakukan terhadap risiko itu.
Penanganan Resiko Tidak Dapat Diterima
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan
upaya penanganan risiko agar tidak menimbulkan kecelakaan/ kerugian.
Bentuk tindakan penanganan risiko dapat dilakukan sebagai
berikut :
-
Hindari risiko
-
Kurangi/minimalkan risiko
-
Transfer risiko
-
Terima risiko
Penanganan Resiko Dapat Diterima
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan tergantung
kepada penilaian/ pertimbangan dari suatu organisasi berdasarkan:
-
Tindakan pengendalian yang
telah ada
-
Sumber daya (finansial,
SDM, fasilitas, dll)
-
Regulasi/standard yang
berlaku
-
Rencana keadaan darurat
-
Catatan/data kecelakaan
terdahulu, dll
Hirarki Pengendalian K3
- Eliminasi , Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
- Substitusi
-
Mengganti bahan bentuk
serbuk dengan bentuk pasta
-
Proses menyapu diganti
dengan vakum
-
Bahan solvent diganti
dengan bahan deterjen
-
Proses pengecatan spray
diganti dengan pencelupan
- Rekayasa Teknik
-
Pemasangan alat pelindung
mesin (mechin guarding)
-
Pemasangan general dan
local ventilation
-
Pemasangan alat sensor
otomatis
- Pengendalian Administratif
-
Pemisahan lokasi
-
Pergantian shift kerja
-
Pembentukan sistem kerja
-
Pelatihan karyawan
- Alat Pelindung Diri
-
Helmet
-
Safety Shoes
-
Ear plug/muff
-
Safety goggles
Pemantauan dan Tinjauan Ulang
Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan maka
selanjutnya perlu dipantau dan ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah
efektif atau belum
Bentuk pemantauan antara lain:
-
Inspeksi
-
Pemantauan
lingkungan/kondisi
-
Audit
Sumber Bahaya
-
Perubahan
-
Produk
-
Material dan
karakteristiknya
-
Proses dan prosedur kerja
-
Peralatan dan teknologi
-
Personel
-
Tempat dan lokasi kerja
-
Lingkungan alam, kondisi
cuaca
Pihak
luar atau pihak terkait (klien, kontraktor, tetangga, tamu, masyarakat, dll.)